Jumat, 21 November 2014

                                                                    KEPENDUDUKAN

Definisi

Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Jadi, apakah kependudukan itu? Kependudukanadalahhalihwal yang berkaitandenganjumlah, struktur, umur, jeniskelamin, agama, kelahiran, perkawinan, kehamilan, kematian, persebaran, mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Pengelolaan kependudukan dan pembangunan keluarga adalah upaya terencana untuk mengarahkan perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh dimensi penduduk. Perkembangan kependudukan adalah kondisi yang berhubungan dengan perubahan keadaan kependudukan yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan pembangunan berkelanjutan.
Kualitas penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan nonfisik yang meliputi derajat kesehatan, pendidikan, pekerjaan, produktivitas, tingkatsosial, ketahanan, kemandirian, kecerdasan, sebagai ukuran dasar untuk mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang bertaqwa, berbudaya, berkepribadian, berkebangsaan dan hidup layak.
Para ahli biasanya membedakan antara ilmu kependudukan (demografi) dengan studi-studi tentang kependudukan (population studies). Demografi berasal dari kata Yunani demos – penduduk dan Grafien – tulisan atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah, persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu. Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatif. Demografi yang bersifat kuantitatif (kadang-kadang disebut Formal Demography – Demography Formal) lebih banyak menggunakan hitungan-hitungan statistik dan matematik. Tetapi Demografi yang bersifat kualitatif lebih banyak menerangkan aspek-aspek kependudukan secara deskriptif analitik. Sedangkan studi-studi kependudukan mempelajari secara sistematis perkembangan, fenomena dan masalah-masalah penduduk dalam kaitannya dengan situasi sosial di sekitarnya.
Ilmu kependudukan yang perlu mendapat perhatian kita sekarang adalah lebih menyerupai studi antar disiplin ilmu yang dipadu dengan analisis demografi yang lazim diberi istilah Demografi Sosial. Disiplin lain banyak berhubungan dengan demografi antara lain matematika, geografi, sosilogi, ekonomi, kedokteran.

Usia produktif
Indonesia saat inimemiliki penduduk yang besar, sekitar 251 juta jiwa. Penduduk usia produktif (15-64 tahun) sekitar 44,98%. Proporsi penduduk usia produktif ini akan terus meningkat sampai 2025.
Dalam Seminar Internasional Mengoptimalkan Manfaat Bonus Demografi untuk Kemajuan Bangsa dan Kesejahteraan Penduduk, yang diadakan oleh BKKBN, LIPI, dan Asosiasi Profesor Indonesia (API) tersebut, Menko Kesra mengatakan bahwa bonus demografi itu tidak serta merta menjadikan sumber daya pembangunan, dan meningkatkan kesejahteraan.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Fasli Jalal, mengatakan kurangnya perhatian terha dap program kependudukan, khususnya KB akhir-akhirini, akan berdampak secara jangka panjang terhadap pendudukan.
Dikaitkan dengan bonus demografi, katanya, masih tingginya tingkat kelahiran dalam periode tertentu, akan berdampak terhadap membesarnya jumlah beban yang harus disediakan dalam segala bidang bagi kelompok usia yang belum produktif (usia dibawah 15 tahun).
Secara demografis, lanjutnya, besarnya proporsi usia produktif tersebut seharusnya menjadi potensi bagi pembangunan. Indonesia kini tengah menikmati bonus demografi sampai dengan 2030.
Setelah itu, tambahnya, secara perlahan bonus itu akan hilang, karena semakin membesarnya proporsi penduduk usia lanjut (65 tahunkeatas). Diperkirakan pada pertengahan 2020-2030, Indonesia akan menikmati puncak window of opportunity, dimana rasio ketergantungan mencapai angka terendah yakni 44%-46%
Masalah kependudukan dan dampaknya
    Permasalahan Penduduk Indonesia
Penduduk adalah sekelompok manusia dalam jumlah besar yang menempati suatu wilayah negara tertentu. Permasalahan kependudukan yang dihadapi Indonesia saat ini dan masa yang akan datang yaitu pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, persebaran penduduk antar pulau dan wilayah yang tidak merata, komposisi penduduk yang kurang menguntungkan (banyaknya penduduk usia muda), arus urbanisasi yang tinggi.

1.    Kuantitas penduduk Indonesia
a.    Pengertian kuantitas penduduk
Kuantitas penduduk adalah jumlah keseluruhan penduduk yang menempati seluruh wilayah Indonesia. Sehingga dapat diketahui bahwa permasalahan Indonesia berkaitan dengan kuantitas penduduk yaitu masalah jumlah dari penduduk itu sendiri. Dari sensus penduduk yang pernah dilaksanakan BPS, jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah hal ini dijelaskan dalam pernyataan di bawah ini yang di dapat dari BPS
1)    Tahun 1930, jumlah penduduk Indonesia 60,7 juta jiwa.
2)    Tahun 1961, jumlah penduduk Indonesia 97,1 juta jiwa.
3)    Tahun 1971, jumlah penduduk Indonesia 119,2 juta jiwa.
4)    Tahun 1980, jumlah penduduk Indonesia 146,9 juta jiwa.
5)    Tahun 1990, jumlah penduduk Indonesia 178,5 juta jiwa.
6)    Tahun 2000, jumlah penduduk Indonesia 205,1 juta jiwa.
7)    Tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia 237,6 juta jiwa.

b.    Ciri-ciri kuantitas penduduk Indonesia
1)    Jumlah penduduk Indonesia yang besar.
2)    Kepadatan penduduk yang tidak merata.
3)    Pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi.

2.    Kualitas penduduk Indonesia

a.    Pengertian kualitas penduduk

Kualitas penduduk adalah tingkat kemampuan dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup. Permasalahan Indonesia berkaitan dengan kualitas adalah masalah kependudukan dalam hal mutu kehidupan dan kemampuan sumber daya manusianya.

b.    Faktor yang mempengaruhikualitaspenduduk Indonesia

1)    Masalah pendidikan; Pendidikan merupakan ukuran tinggi rendahnya kualitas sumber daya manusia dari suatu negara. Di Indonesia tingkat pendidikan dari warganya masih tergolong rendah. Faktor-faktor yang memengaruhi rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia diantaranya:
-    Kesadaran akan pentingnya pendidikan masih kurang.
-    Pendapatan yang minim, sehingga untuk biaya sekolah sulit.
-    Masih banyak sarana dan prasarana pendidikan yang kurang memadai.
-    Keterbatasan anggaran dan kemampuan pemerintah dalam mengusahakan program pendidikan yang terjangkau masyarakat.

2)    Masalah kesehatan; Permasalahan ini berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan pokok, angka kematian anak maupun ibu melahirkan, ketercukupan gizi, usia harapan hidup. Tingkat kesehatan di Indonesia masih tergolong rendah, hal ini disebabkan oleh keadaan lingkungan sekitar, jumlah penduduk, kurangnya fasilitas kesehatan, jumlah tenaga medis yang masih kurang.

3)    Tingkat kesejahteraan penduduk; Dalam hal ini dapat diketahui dari pendapatan perkapita. Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata setiap orang dalam satu tahun.
Rumus: Pendapatan per kapita = GNP/P
Di mana:    GNP    : Gross National Product (pendapatan nasional bruto)
                   P        : Penduduk

Dampak Dari Permasalahan Penduduk Terhadap Pembangunan
1.    Dampak dari permasalahan kuantitas penduduk

a. Jumlah penduduk
Dari sensus penduduk yang telah dilakukan, penduduk Indonesia terus mengalami peningkatan jumlahnya. Hal ini dapat menimbulkan dampak diantaranya kebutuhan hidup meningkat, persaingan kerja semakin tajam, pengangguran semakin bertambah, kriminalitas semakin meningkat.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, pemerintah telah mengupayakan berbagai kebijakan, diantaranya mencanangkan program Keluarga Berencana, menetapkan UU perkawinan, membatasi tunjangan anak bagi PNS/ABRI hingga anak kedua.

b. Pertumbuhan penduduk
Permasalahan yang ditimbulkan dari adanya pertumbuhan penduduk memiliki kesamaan dengan permasalahan yang ditimbulkan dari meningkatnya jumlah penduduk. Usaha penanggulangan dari adanya pertumbuhan penduduk diantaranya meningkatkan pelayanan kesehatan dan kemudahan dalam menjadi akseptor KB, mempermudah dan meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan sehingga keinginan untuk segera menikah dapat dihambat, meningkatkan wajib belajar 9 tahun bagi pendidikan dasar.

c.  Persebaran penduduk
Persebaran penduduk yang memusat atau tidak merata dapat berdampak turunnya stabilitas keamanan, lingkungan yang tidak sehat, timbulnya pemukiman kumuh. Sedang usaha untuk menanggulangi permasalahan ini diantaranya melaksanakan program transmigrasi, pemerataan pembangunan beserta hasil-hasilnya, meningkatkan sarana dan prasarana sosial masyarakat hingga ke daerah-daerah.

3.    Dampak dari permasalahan kualitas penduduk

a. Masalah pendidikan
Rendahnya tingkat pendidikan akan berdampak pada kemampuan penduduk dalam menghadapi perkembangan zaman. Karena pendidikan yang rendah sulit untuk menerima perubahan zaman.
Usaha untuk menanggulangi permasalahan tersebut meningkatkan wajib belajar 9 tahun, memberi beasiswa untuk siswa yang berprestasi, mendirikan lembaga-lembaga pendidikan, menambah pengajar yang baik dan berkualitas.

b. Masalah kesehatan
Tingkat kesehatan yang rendah dapat berdampak rendahnya kualitas sumber daya manusia. Keadaan ini dapat berpengaruh pada pola pikir, kreativitas serta tingkat lama dalam belajar.
Permasalahan ini dapat ditanggulangi dengan melaksanakan program kesehatan misalnya Posyandu, melaksanakan program peningkatan kualitas lingkungan, mendistribusikan obat-obatan hingga ke pelosok, mengirim tenaga medis hingga ke pelosok, meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

c. Masalah pendapatan perkapita
Pendapatan perkapita yang rendah akan berdampak pada sulitnya penerapan pembangunan yang akan dilakukan hingga ke pelosok daerah. Sehingga negara tidak berkembang karena tidak melaksanakan pembangunan dengan baik.
Usaha untuk menanggulangi permasalahan ini diantaranya memberi subsidi melalui program sosial, meningkatkan upah buruh, memberi fasilitas yang baik dan lengkap, memberi bantuan modal kepada pengusaha kecil dan menengah dalam rangka menjalankan usahanya.

Alternatif penanggulangan ledakan pertumbuhan penduduk
Menurut Thomas Robert Malthus pertambahan jumlah penduduk adalah seperti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, ...), sedangkan pertambahan jumlah produksi makanan adalah bagaikan deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, ...). Hal ini tentu saja akan sangat mengkhawatirkan di masa depan di mana kita akan kerurangan stok bahan makanan.

- Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk :

1. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.
2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.

- Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :

1. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.
2.Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.
3.Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.
4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.

Sumber:
http://blogpki.blogspot.com
http://news.bisnis.com
http://dzakibelajar.blogspot.com
http://www.organisasi.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar